Maggot solusi bagi peternak untuk pakan ternak terbaik
Maggot
adalah larva dari lalat black soldier fly yang di temukan oleh Guru Besar
Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Nahrowi,
menemukan alternatif pakan ternak berbahan dasar maggot guna menggantikan MBM.
MBM atau meat bone meal banyak digunakan untuk ransum atau bahan penyusun pakan
hewan ternak seperti unggas, ikan, dan ternak lain nya.
Maggot dapat mengubah
material organik menjadi berat tubuhnya, bahwa maggot akan mempreduksi nutrien yang terdapat di media
50-70%. Maggot mempunyai beberapa enzim pencernaan seperti enzim proteolytic,
enzim fibrolytic atau enzim degradasi karbohidrat. Enzim tersebut terdapat dalam
tubuh maggot sehingga mampu mencerna bahan organik dengan kandungan serat tinggi
yang kemudian diubah menjadi bahan protein.
Untuk umur keberlangsungan hidup dari telur sampai menjadi lalat BSF itu memakan waktu 45 hari, larva BSF tidak lagi makan ketika berumur 21 hari yang dimana sudah memasuki tahap prepupa dan mencari tempat kering. Ketika sudah memasuki tahap pupa maka larva akan mencari tempat kering dan gelap untuk proses tahap berubah menjadi lalat BSF dan untuk menjadi lalat membutuhkan waktu 7 hari. Setiap bertelur satu lalat BSF betina dapat menghasilkan 500-900 butir telur dan dimana tingkat suhu dapat mempengaruhi reproduksi lalat BSF tersebut. Untuk maggot yanng sudah bisa di panen yaitu disaat maggot sudah berumur 21 hari. Maggot sendiri mudah di dapatkan dan mudah di kembangkan dalam usaha dan aman untuk di konsumsi ternak.
Untuk 1 kg maggot dapat
mengurai sampah organik sampai 2 kg per hari nya. Dan sisah dari bahan organik
yang sudah di urai oleh maggot sendiri dapat di gunakan sebagai pupuk organik.
Semoga bermanfaat...
Terimakasih...
Komentar
Posting Komentar